Pacet, Kampus Ursulin - Dalam upaya membentuk karakter peserta didik yang jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas sejak dini, SMP Santo Yusup Pacet menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Anti Korupsi dan Bahaya NAPZA yang bekerja sama dengan Kepolisian Sektor (Polsek) Pacet. Kegiatan ini dilaksanakan di aula sekolah dan diikuti oleh seluruh siswa dengan penuh antusias.
Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan Rizal Catur Wicaksono, Kanit Binmas Polsek Pacet, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, beliau menegaskan bahwa perilaku koruptif bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa atau pejabat, tetapi juga dapat bermula dari kebiasaan kecil yang dilakukan anak-anak, seperti menyalahgunakan waktu belajar, menghindari tanggung jawab tugas, atau bahkan tidak jujur dalam hal-hal sederhana.
“Korupsi itu bukan hanya soal uang negara, tapi soal karakter. Korupsi waktu, korupsi kepercayaan, dan korupsi tanggung jawab juga termasuk dalam bentuk perilaku koruptif yang bisa muncul sejak usia dini,” ungkap Rizal di hadapan para siswa.
Beliau juga menjelaskan secara lugas tentang bahaya NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya), yang menjadi ancaman serius bagi generasi muda. Melalui tayangan video edukatif dan sesi tanya jawab interaktif, para siswa diberikan pemahaman mengenai dampak buruk NAPZA terhadap kesehatan, masa depan, serta kaitannya dengan perilaku menyimpang, termasuk korupsi.
Kepala Sekolah SMP Santo Yusup Pacet dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam mendukung Program Pendidikan Anti Korupsi (PAK) yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Agama, yang bertujuan menanamkan nilai-nilai integritas dan anti korupsi melalui jalur pendidikan formal.
“Kami berharap anak-anak tidak hanya menjadi cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat yang menjunjung nilai kejujuran dan tanggung jawab. Karakter anti korupsi harus dikenalkan dan ditumbuhkan sejak dini,” tegas beliau.
Selama kegiatan berlangsung, antusiasme siswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan serta diskusi yang hidup dalam setiap sesi. Siswa diajak untuk merefleksikan perilaku sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai anti korupsi seperti disiplin, tanggung jawab, kerja keras, kejujuran, dan kepedulian.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan peserta didik semakin sadar akan pentingnya membangun karakter positif dan menjauhi segala bentuk penyimpangan. SMP Santo Yusup Pacet berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari gerakan nasional dalam menciptakan generasi masa depan yang bersih, jujur, dan berintegritas. (aer)