Pacet, Kampus Ursulin - Dalam upaya meningkatkan karakter siswa melalui kreasi seni, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan telah menyelenggarakan program Penguatan Karakter Siswa melalui Kreasi Seni (PRESISI) 2024. Salah satu sekolah yang terpilih untuk mengikuti program bergengsi ini adalah SMP Santo Yusup Pacet. Kegiatan workshop ini berlangsung selama tiga hari (13 - 15 Juni 2024), bertempat di Aula Bintang Kejora Pacet.
Selain SMP Santo Yusup Pacet, beberapa sekolah lain yang juga terpilih untuk berpartisipasi dalam program ini adalah SMPN 2 Trawas, SMAN 1 Sooko, SMAN 1 Mojosari, dan SMKN 1 Dlanggu. Setiap sekolah diwajibkan mengirimkan 10 guru sebagai guru presisi, yang nantinya akan menjadi motor penggerak dalam mengimplementasikan program PRESISI di sekolah masing-masing.
Kegiatan workshop ini dibimbing oleh para fasilitator yang sangat kompeten di bidangnya. Salah satunya adalah Dina, yang menjadi fasilitator untuk SMP Santo Yusup Pacet. Dina mendampingi para guru dalam setiap tahap proses pelatihan, memberikan bimbingan dan inspirasi agar mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dengan maksimal.
Selama workshop, para guru diberi pembekalan yang komprehensif mulai dari memahami sudut pandang pendidikan dari Ki Hajar Dewantara dan Prof. Dr. N. Driyarkara, serta memahami pendidikan kontekstual dan bagaimana proses refleksi, rencana & riset, hasil temuan, pencarian ide karya, produksi karya hingga teknik presentasi hasil karya. Diharapkan, dalam kurun waktu empat bulan ke depan (Juli - Oktober 2024), para siswa sudah dapat menghasilkan dan mempresentasikan karya mereka, yang merupakan buah dari pendidikan kontekstual yang diterapkan dalam program ini.
Bayu Prasetyo, S.Pd., Kepala Sekolah SMP Santo Yusup Pacet, menyatakan dukungan penuh terhadap program PRESISI 2024. "Kami merasa sangat terhormat terpilih untuk mengikuti program ini. Ini adalah peluang besar bagi para guru dan siswa kami untuk mengembangkan potensi kreatif mereka. Kami berharap, melalui program ini, siswa dapat berproses dengan baik dan mampu memanfaatkan kesempatan ini untuk menghasilkan karya yang membanggakan," ujarnya.
Program PRESISI 2024 ini tidak hanya berfokus pada pengembangan kreativitas siswa, tetapi juga pada penguatan karakter mereka melalui seni. Dengan pendidikan kontekstual yang diberikan, diharapkan para siswa dapat menggali potensi diri, mengasah kreativitas, dan mengekspresikan ide-ide mereka secara inovatif. Workshop ini merupakan langkah awal menuju terciptanya generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dan kreatif.
Dengan berakhirnya workshop ini, para guru presisi diharapkan dapat menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing, menginspirasi dan membimbing siswa untuk menghasilkan karya-karya kreatif yang berkualitas. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pengembangan karakter dan kreativitas siswa di SMP Santo Yusup Pacet dan sekolah-sekolah lain yang terpilih. (aer)