Pada tanggal 20 Maret, SMP Santo Yusup Pacet memperingati Santo Yusuf sebagai Santo Pelindung Sekolah. Untuk itu kita perlu mengenal siapa itu Santo Yusuf, keteladanan yang dapat kita ambil dari Santo Yusuf, dan alasan disebutnya beliau sebagai Santo Pelindung Sekolah. Mari simak penjelasan berikut ini.
PROFIL
Santo Yusuf adalah seseorang yang berasal dari Nazaret. Ia merupakan keturunan Raja Daud. Santo Yusuf dikenal dalam perjanjian baru, yang mana dalam Injil Matius Ia dikisahkan sebagai seorang tukang kayu. Kala itu, Santo Yusuf yang sudah bertunangan dengan Maria, Ibu Yesus, hendak menceraikannya secara diam-diam, lantaran Ia mendapati Maria sedang mengandung.
Paus Fransiskus menggambarkan sosok Santo Yusuf sebagai bapa yang selalu siap untuk melayani, bapa yang lembut dan murah hati, bapa yang taat, bapa yang menerima, bapa yang berani bekreasi, bapa yang sedang bekerja, bapa yang tersembunyi. Secara tidak langsung beliau mengajak kita untuk merefleksikan teladan kudus hidup Santo Yusuf yang tersembunyi. Hal ini tercantum dalam surat apostolik “Patris corde” atau yang berarti “Dengan Hati Seorang Bapa” yang diterbitkan pada 8 Desember 2020 yang bertepatan dengan peringatan 150 tahun Santo Yusuf sebagai Pelindung Gereja Semesta.
"Santo Yusuf sangat taat terhadap setiap perintah Allah."
Paus Fransiskus mengatakan jika kita tidak bisa menyatukan kehendak pribadi dan kehendak Tuhan, kita hanya akan terpenjara dalam ekpektasi dan kekecewaan yang akan datang.
BAPA YANG BERANI BERKREASI
Dari sini Paus Fransiskus mengajak kita untuk melihat kembali kejadian saat Maria hendak bersalin di Bethlehem. Pada saat itu, mereka tidak mendapatkan tempat di penginapan. Santo Yusuf harus memutar otaknya dan memikirkan segala cara untuk persalinan Maria. Dari kejadian ini, Paus Fransiskus mengatakan bahwa jika kita sedang dalam situasi sulit dan dirasa Tuhan belum datang memberi kita bantuan, itu berarti Tuhan sedang mempercayai kita untuk berani berkreasi dengan akal budi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
BAPA YANG BEKERJA
Belajar dari kehidupan Santo Yusuf yang taat dalam mengikuti perintah Allah untuk mewujudkan karya penyelamatan. Paus Fransiskus ingin mengingatkan bahwa melalui pekerjaan yang kita lakukan di dunia ini, sesungguhnya kita telah menjadi rekan kerja Allah dalam merawat dunia dan melanjutkan karya penciptaan. Hasil dari pekerjaan kita ini nantinya akan berdampak bagi masyarakat dan lingkungan disekitar kita.
BAPA YANG TERSEMBUNYI
Paus Fransiskus mengatakan bahwa seorang lelaki tidak secara otomatis menjadi ayah hanya karena mempunyai anak. Tetapi dalam perjalanannya merawat, membimbing, dan menerima tanggung jawabnya atas hidup anak dan istrinya, disitu ia juga berproses untuk menjadi seorang ayah. Begitulah sosok Santo Yusuf dalam perjalanannya menjadi seorang ayah dalam pandangan Paus Fransiskus. Santo Yusuf mencintai Maria dan Yesus tanpa pernah membatasi kebebasan mereka. Ia juga tidak pernah memaksakan kehendak atas dirinya, melainkan mementingkan kehidupan Maria dan Yesus. Sejatinya ayah adalah sosok yang dipercaya Bapa yang di Surga untuk menjaga anak-Nya di bumi. Seseorang yang mampu mendukung dari belakang jalan kehidupan sang anak. Karena seorang anak akan membawa cahaya dalam kehidupan dengan diberikan kebebasan dan kepercayaan dalam berkarya.
KETELADANAN SANTO YUSUF
Santo Yusuf sendiri memiliki sifat yang begitu mulia selama hidupnya dibumi ini, dan tentunya semua sifat sifat tersebut patut kita teladani untuk kita terapkan dalam kehidupan kita.
Jika Yusuf sendiri mau menuruti keinginan duniawinya, ia akan mengikuti tradisi Yahudi sah-sah saja menceraikan Maria yang mengandung saat mereka masih bertunangan. Akan tetapi setelah Malaikat Tuhan menampakkan diri dalam mimpi, Yusuf mengikuti anjuran untuk tidak menceraikannya dan tetap menikahi Maria. Dapat disimpulkan bahwa ia percaya kepada rencana Tuhan atas hidupnya. (Matius 1:20-21, Matius 1:24)
Yusuf amat sangat menghargai wanita yang dicintainya, Maria. Ketika terbesit pemikiran untuk menceraikannya. Yusuf berpikir agar nama Maria tidak tercemar dan menjadi buah bibir di kalangan keluarga besar dan juga orang-orang di sekitar mereka. (Matius 1:19)
Yusuf taat pada peraturan pemerintah setempat. Waktu Maria hendak melahirkan, Kaisar Agustus mengeluarkan perintah untuk melakukan sensus penduduk. Yusuf pun menaati peraturan tersebut. Ia membawa Maria yang tengah mengandung pulang ke Betlehem untuk didaftarkan sebagai penduduk di sana. (Lukas 2:4)
Yusuf juga adalah orang yang taat beragama. Lukas menulis dalam Lukas 2:41 bahwa Yusuf, Maria dan kanak-kanak Yesus selalu pergi ke Yerusalem setahun sekali untuk merayakan Paskah.
Ketika Herodes berencana untuk membunuh semua bayi laki-laki demi untuk mendapatkan dan membunuh bayi Yesus, kembali Malaikat Tuhan mendatangi Yusuf lewat mimpi. Dalam mimpi itu malaikat memintanya agar membawa pergi Maria dan bayi Yesus untuk segera pergi mengungsi ke Mesir karena Herodes yang akan membunuh bayi Yesus. (Matius 2:13)
Lalu ketika Herodes mati, Yusuf didatangi malaikat Tuhan lagi melewati mimpi lalu memintanya untuk kembali masuk ke Tanah Israel (Matius 2:20)
Dua keputusan yang dilaksanakannya itu adalah sebagai tanda bahwa Yusuf tak pernah ragu untuk mengambil keputusan selama itu yang asal dari petunjuk itu dari Tuhan sendiri.
Yusuf pribadi yang setia serta bertanggung jawab kepada Tuhan dan keluarganya. Meski tak banyak tulisan para penulis Injil tentang kisah hidup Yusuf secara detail, yang pasti Yusuf tak pernah menceraikan Maria dan tak pernah meninggalkan keluarganya itu hingga akhir hayatnya.
Yesus dan Maria hidup dari nafkah Yusuf. Profesinya sebagai tukang kayu dijalani dengan penuh seksama juga tanggung jawab, serta rasa syukur. Yusuf adalah pekerja keras karena ia tahu yang sedang dihidupi bukan keluarga biasa, tapi keluarga yang daripadanya dititipkan Anak Tuhan yang menebus dosa manusia. Untuk itulah kita menyebut keluarga Yusuf-Maria dan Yesus adalah keluarga kudus.
MAKNA SANTO YUSUF SEBAGAI PELINDUNG SEKOLAH
Tentu bukanlah sembarangan ketika Para Suster pendiri mengambil nama Santo Yusuf Bapa Yesus sebagai pelindung sekolah. Santo Yusuf bertunangan dengan perawan Maria yang mengandung dari Roh Kudus sebelum mereka hidup sebagai suami istri. Sebagai seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam. Tetapi dalam mimpi Santo Yusuf mendapat perintah dari malaikat Tuhan untuk tetap menikahi Maria dan memberi nama anak yang akan dilahirkan itu Yesus.
Beliau memiliki peran yang sangat luar biasa dalam sejarah penebusan manusia. Bapa Yusuf seorang yang bijaksana, taat kepada Allah dan tersembunyi. Beliau mempersembahkan diri dalam kasih untuk melayani dan menjaga Yesus dan Maria. Oleh karena itu Santo Yusuf dijadikan sebagai pelindung sekolah, seperti ia telah melindungi dan menjaga Yesus dan Maria.
Sumber:
https://superblogger.id/tujuh-teladan-pokok-santo-yusuf/
di susun Oleh:
Tabita Chrisellin Anugraheni