Pacet, Kampus Ursulin - Dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia 23 April 2025, SMP Santo Yusup Pacet menggelar kegiatan literasi yang sarat makna. Tidak hanya sebagai seremoni, kegiatan ini menjadi momentum nyata untuk meningkatkan minat baca siswa melalui gerakan penambahan koleksi buku di perpustakaan sekolah.
Kepala SMP Santo Yusup Pacet, Yohanes Bayu Prasetyo, S.Pd., secara terbuka mendukung upaya tersebut dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengusulkan referensi buku-buku yang mereka inginkan. Inisiatif ini disambut antusias oleh para siswa, yang memberikan berbagai rekomendasi buku mulai dari novel, buku pengembangan diri, hingga buku penunjang pembelajaran.
“Minat baca harus ditumbuhkan dari ketertarikan siswa terhadap bacaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kegemaran mereka. Karena itu, kami tidak ragu menyetujui usulan mereka agar koleksi perpustakaan menjadi lebih lengkap dan beragam,” ungkap Yohanes Bayu.
Langkah ini dinilai sebagai pendekatan yang relevan dalam membangun budaya literasi di lingkungan sekolah. Tidak hanya memperbanyak jumlah buku, tetapi juga memperluas jenis bacaan yang tersedia bagi seluruh warga sekolah.
Sementara itu, guru Bahasa Indonesia, Arinda Erlina, S.Pd., memanfaatkan momen Hari Buku untuk memamerkan hasil karya ujian praktik siswa kelas IX. Perpustakaan sekolah disulap menjadi galeri literasi yang menampilkan buku kumpulan cerpen, buku resep, cerita dongeng, hingga karya tulis lainnya yang seluruhnya merupakan hasil karya siswa.
“Kami ingin siswa merasa bahwa karya mereka memiliki nilai dan layak dibaca. Ketika karya itu dipajang dan diapresiasi, mereka akan lebih percaya diri untuk terus menulis dan membaca,” ujar Arinda.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana apresiasi terhadap buku, tetapi juga wahana ekspresi dan kreasi siswa dalam dunia literasi. Perayaan Hari Buku di SMP Santo Yusup Pacet membuktikan bahwa membaca dan menulis bisa menjadi bagian dari kehidupan sekolah yang menyenangkan, bermakna, dan membangun.
Dengan semangat Serviam yang terus dijunjung tinggi, sekolah ini menegaskan komitmennya untuk menciptakan generasi pembelajar yang literat dan berbudaya baca. (aer)