Mojokerto - Dalam rangka mendorong Kabupaten Mojokerto menjadi wilayah yang ramah anak dan bebas kekerasan, Sumardi, S.H., M.H., anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, menggelar sarasehan bertema "Upaya Pencegahan Kekerasan Fisik dan Seksual terhadap Anak" di Hotel Aston, Jl. Totok Kerot Km 51 By Pass Mojokerto, Minggu (25/5).
Acara ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Insan Genre Majapahit, Forum Anak Majapahit, serta organisasi kemasyarakatan lainnya. Menariknya, beberapa alumni dan peserta didik SMP Santo Yusup Pacet turut aktif dalam kegiatan ini, yaitu Anja Jalu B., Jesica Tan, dan Titus Alexandro Jatmiko yang kini menjadi bagian dari Forum Anak Majapahit.
Dalam sambutannya, Sumardi menegaskan bahwa tingkat kekerasan fisik dan seksual terhadap anak, termasuk kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), masih tinggi dan membutuhkan penanganan serius.
"Sebagai wakil rakyat, kami berkewajiban memberi perhatian dan edukasi kepada masyarakat. Sosialisasi seperti ini menjadi bentuk kepedulian kami agar masyarakat lebih peka dan tanggap terhadap persoalan kekerasan pada anak," ujar Sumardi.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam gerakan pencegahan kekerasan, termasuk melalui peran aktif insan genre dan forum anak.
"Kita libatkan mereka sebagai pelopor, agar kejadian-kejadian buruk tidak terulang. Harapannya, Kabupaten Mojokerto bisa menjadi kabupaten layak anak dan minim risiko kekerasan," imbuhnya.
Sarasehan ini juga menjadi momentum penguatan sinergi antar lembaga, seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Satreskrim Polres Mojokerto, Dinas PPPA, dan DP2KBP2, dengan menggencarkan edukasi ke sekolah-sekolah bahkan melalui pendekatan door to door. Strategi ini diharapkan mampu menekan angka kekerasan sejak dini.
Titus, salah satu peserta didik yang sebentar lagi menjadi alumni kini aktif di Forum Anak, turut membagikan pandangannya.
"Saya merasa anak-anak punya hak untuk merasa aman di mana pun mereka berada. Lewat forum ini, kami ingin jadi suara bagi teman-teman yang mungkin belum berani bicara. Saya percaya perubahan bisa dimulai dari kami, generasi muda," ungkapnya.
Partisipasi alumni SMP Santo Yusup Pacet mendapat apresiasi khusus dalam acara tersebut. Kiprah mereka dalam Forum Anak Majapahit menjadi bukti nyata bahwa semangat "Serviam" yang berarti aku mengabdi, terus tumbuh dan membentuk karakter peduli terhadap sesama, khususnya anak-anak yang rentan menjadi korban kekerasan.
Oleh : Titus IXC