Pacet, Kampus Ursulin - Nuansa damai dan penuh syukur menyelimuti halaman SMP Santo Yusup Pacet saat seluruh warga sekolah mengikuti perayaan Paskah yang diselenggarakan oleh tim Pastoral bersama Kelompok Pendalaman Iman, Rabu (7/5). Acara yang bertema “INSIEME” ini menjadi momen reflektif sekaligus sarat makna karena prapaskah bertepatan dengan bulan Ramadhan, menjadikannya ruang perjumpaan lintas iman yang menyentuh hati.
Kegiatan dimulai dengan apel pagi dan doa bersama yang dipimpin oleh tim Pastoral. Usai doa, peserta didik dari berbagai agama secara bergantian menyampaikan sharing pengalaman mereka dalam menjalani masa puasa, baik puasa Paskah maupun Ramadhan. Momen ini menjadi sorotan utama karena menampilkan kisah-kisah nyata yang menyentuh dan inspiratif.
Joecye dari kelas IXC, misalnya, membagikan kisah perjuangannya dalam menjalani pantang mie instan selama masa Prapaskah. Meski ia mengaku gagal, Joecye menyadari bahwa upaya mendekatkan diri kepada Tuhan tidak selalu mudah dan membutuhkan ketekunan serta kejujuran dalam menjalani proses. “Dari kegagalan ini, saya belajar bahwa pantang itu bukan sekadar tidak makan sesuatu, tapi perjuangan untuk lebih dekat dengan Tuhan,” ungkapnya.
Sementara itu, Aurel berbagi kisah tentang perubahan positif dalam kebiasaan ibadahnya selama Ramadhan. Ia mengembangkan sistem hitung sederhana “1...2...3...” sebagai dorongan untuk segera menunaikan sholat setelah mendengar adzan. “Awalnya sholat saya sering bolong, tapi sekarang saya punya motivasi lebih untuk disiplin,” tutur Aurel yang disambut tepuk tangan hangat.
Setelah sesi sharing, suasana semakin khidmat dan hangat saat seluruh peserta didik menyanyikan lagu-lagu rohani bertema syukur, dipandu oleh Gabriella Reyta dan Gracilla. Nyanyian bersama ini meneguhkan semangat iman yang inklusif dan penuh kasih.
Kemeriahan berlanjut dengan kegiatan menghias telur Paskah. Setiap kelas diminta untuk menghasilkan satu karya terbaik, dan kompetisi ini disambut dengan antusias luar biasa. Kelas IXC berhasil meraih juara pertama berkat kreativitas dan kekompakan tim mereka dalam menghias telur dengan simbol-simbol harapan dan kebangkitan.
Sebagai penutup, seluruh warga sekolah berkumpul di taman untuk menikmati makan bersama. Suasana hangat, akrab, dan penuh canda tawa menjadi penegas nyata semangat INSIEME kebersamaan yang menjadi ciri khas SMP Santo Yusup Pacet.
Perayaan Paskah tahun ini tidak hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga perwujudan toleransi, refleksi diri, dan perayaan iman yang menyatukan. Sebuah perayaan lintas iman yang bukan hanya mengajarkan tentang pengorbanan dan kebangkitan, tetapi juga tentang cinta kasih dan persaudaraan. (aer)