News &
Updates

News Image

Share

Mewujudkan Generasi yang Sehat dan Berkarakter
18 Juni 2024

Mojokerto, 14 Juni 2024 - Hotel Lynn, Jalan Empunala, menjadi saksi pentingnya pendidikan kesehatan dalam menciptakan generasi muda yang sehat dan berkarakter. Dengan tema “Integritas Sekolah Sehat dalam Kurikulum dan Pembelajaran,” seminar ini menghadirkan tiga pembicara terkemuka: Anton Timur, S.Pd., M.Pd. dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Ama Noor Fikri, S.Ag., M.Si., Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kabupaten Mojokerto, dan dr. Ikfina Setyawati, Bupati Kabupaten Mojokerto.

Anton Timur menegaskan pentingnya integrasi pendidikan kesehatan melalui pendidikan karakter. Pendidikan kesehatan harus menjadi isu prioritas yang diterapkan lintas mata pelajaran melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah. “Secara rutin, sekolah harus melakukan kegiatan Jumat bersih, makan bersama, menilik makanan sehat, dan senam setiap minggu,” ujarnya. Beliau juga menekankan agar guru selalu tanggap terhadap kebersihan kelas untuk membiasakan siswa menjaga kebersihan bersama.

Contoh integrasi program sekolah sehat dalam kegiatan intrakurikuler disampaikan oleh Anton, yang melibatkan berbagai mata pelajaran. Di mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa dapat menulis puisi atau drama tentang kesehatan. Dalam Bahasa Inggris, siswa dapat melakukan reading poetry atau storytelling dengan tema kesehatan. Mata pelajaran IPA dapat mengajak siswa berdiskusi tentang kondisi kesehatan seperti adanya epidemi, sementara Penjas mengajarkan ekspresi saat melakukan permainan sehat. 

Sedangkan Ama Noor Fikri mengaitkan pentingnya menjaga kesehatan dengan ajaran Al-Quran dan hadist. "Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah," kutip beliau dari An-Nisa ayat 9, yang menekankan pentingnya menjaga generasi yang kuat mental dan fisik. Hadist dari HR. Tirmidzi juga ditekankan, "Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan."

dr. Ikfina Setyawati menyatakan bahwa UKS hebat akan mewujudkan sekolah sehat. Guru UKS diharapkan menjadi konselor kesehatan di sekolah, bekerja sama dengan PIKR (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) dan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) untuk menjaga lingkungan hijau dan mengolah sampah. “Jika kita tidak bisa menjaga lingkungan dari sekarang, maka dimungkinkan tahun 2050 kita akan krisis pangan karena kerusakan alam,” tegasnya.

Perubahan iklim yang tidak bisa diprediksikan menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan cara hidup yang sehat dengan menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. “Secara total kita harus membuat perubahan cara hidup yang sehat dengan menjaga hubungan sosial dan lingkungan yang baik,” tegas dr. Ikfina.

Seminar ini menjadi tonggak penting bagi Kabupaten Mojokerto dalam mewujudkan sekolah sehat melalui pendidikan karakter dan kolaborasi antar mata pelajaran. Dengan sinergi dari berbagai pihak, diharapkan generasi mendatang akan tumbuh menjadi individu yang sehat, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Endang Wahyuni Rahayu, S.S., perwakilan dari SMP Santo Yusup Pacet, juga mengutarakan harapannya. "Semoga program ini dapat diterapkan di sekolah kami. Kegiatan seperti Jumat bersih dan senam bersama sangat cocok untuk meningkatkan kesadaran kesehatan siswa kami," katanya. Endang juga menyarankan beberapa hal yang bisa diterapkan di SMP Santo Yusup Pacet, seperti mengadakan lomba kebersihan antar kelas, program sarapan sehat setiap minggu, dan workshop tentang pengolahan makanan sehat yang melibatkan mata pelajaran Prakarya dan Penjas. "Dengan integrasi yang baik, kami yakin bisa menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan menyenangkan bagi para siswa," tutupnya. (ewr)