News &
Updates

News Image

Share

Literasi : Wadah bagi Peserta Didik
27 Maret 2024

Pacet, Kampus Ursulin - Kegiatan literasi di SMP Santo Yusup Pacet hari ini (27/3) menghadirkan nuansa yang berbeda. Tidak seperti biasanya yang dilakukan secara daring, kegiatan kali ini dipadati dengan semangat dan antusiasme, karena dilakukan secara langsung di halaman sekolah.

Dibimbing oleh guru Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) yang berpengalaman, Wahyu Edi Santosa, S.Pd., peserta didik diajak untuk menjelajahi keindahan kesenian wayang, dengan fokus pada tokoh-tokoh pewayangan dari Mahabharata, khususnya Pandawa Lima.

"Kegiatan Literasi Seni Budaya dan Keterampilan kali ini bertujuan untuk menggali pemahaman lebih dalam tentang karakter Pandawa Lima dalam wayang, sehingga peserta didik dapat mengambil contoh sifat-sifat baik untuk diteladani, serta memperoleh pelajaran dari sifat-sifat yang kurang baik untuk dihindari," ungkap Wahyu Edi Santosa.

Peserta didik terlihat begitu antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga peserat didik secara aktif terlibat dalam penyampaian karakter masing-masing tokoh. Melalui aktivitas interaktif, para peserat didik diberi kesempatan untuk mendalami esensi dari tiap-tiap sifat yang dimiliki oleh Pandawa Lima.

Dalam suasana yang penuh semangat, Tomi, seorang peserta didik dari kelas IX-A, turut berperan aktif dalam kegiatan literasi ini. Dengan penuh keyakinan, Tomi berbagi pemahamannya tentang masing-masing tokoh Pandawa Lima kepada teman-temannya.

"Ketika berbicara tentang Bima, saya melihatnya sebagai sosok yang penuh dengan keberanian dan kekuatan fisik yang luar biasa," ungkap Tomi, dengan suaranya penuh penghayatan. "Namun, di balik kekuatannya itu, Bima juga menunjukkan kesetiaan dan keberanian yang tak tergoyahkan kepada saudara-saudaranya. Dia merupakan contoh yang baik tentang bagaimana kekuatan sejati tidak hanya terletak pada fisik, tetapi juga dalam keberanian untuk melindungi dan mengabdi kepada yang lebih tinggi."

Dengan pengamatannya yang tajam dan penjelasannya yang meyakinkan, Tomi berhasil menggugah rasa ingin tahu teman-temannya tentang karakter Punakawan dalam cerita wayang, menunjukkan bahwa literasi tidak hanya tentang memahami karakter, tetapi juga menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Dengan setiap kata yang diucapkannya, Tomi berhasil memikat perhatian teman-temannya, yang dengan serius mendengarkan setiap analisisnya tentang karakter Pandawa Lima. Kontribusi aktif dari Tomi membuktikan bahwa kegiatan literasi tidak hanya menjadi milik guru, tetapi juga merupakan wadah bagi peserta didik untuk saling berbagi pengetahuan dan pemahaman mereka tentang budaya tradisional.

"Antusiasme peserta didik sungguh membanggakan. Mereka dengan semangat menyerap setiap informasi yang diberikan dan aktif berpartisipasi dalam interaksi. Kegiatan literasi seperti ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang budaya tradisional kita, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan kritis," tambah Wahyu Edi Santosa.

Dengan keberhasilan dan antusiasme yang terpancar, kegiatan literasi ini memberikan inspirasi baru bagi sekolah untuk terus menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. (aer)