Pacet, Kampus Ursulin - Di tengah semaraknya bulan suci Ramadhan, SMP Santo Yusup Pacet menggelar kegiatan Jumat Positif yang penuh makna (15 Maret 2024). Meskipun sekolah ini berbasis Katolik, namun mayoritas peserta didiknya adalah beragama Islam. Dalam suasana yang penuh kebersamaan, Wahyu Edi Santosa, S. Pd., dan Amin Maulana, S. Or., memimpin kultum pagi yang menginspirasi.
Dalam kultum pagi tersebut, Wahyu Edi Santosa, S. Pd., menyampaikan pesan-pesan yang menggugah hati. Beliau membuka dengan merujuk pada surat Al-Baqarah ayat 183 yang menegaskan kewajiban bagi umat Islam untuk berpuasa. "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," ucapnya, memberikan pengertian mendalam tentang makna puasa dalam meningkatkan ketaqwaan.
Antusiasme peserta didik terasa begitu kuat. Mereka menyerap setiap kata-kata yang disampaikan, mengikuti dengan penuh perhatian dan rasa hormat. Sebagian besar dari mereka merasa terhubung dengan pesan-pesan Islami yang disampaikan dalam momen yang tepat ini.
Menariknya, di SMP Santo Yusup Pacet, kerukunan antarumat beragama bukanlah sekadar slogan kosong. Dengan adanya beberapa jenis agama dalam satu lingkup sekolah, toleransi menjadi prinsip utama. Hal ini tercermin dari sikap saling menghargai dan mendukung antaranggota sekolah.
Kegiatan Jumat Positif ini tidak hanya menjadi momen berbagi nilai-nilai keagamaan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara peserta didik dan tenaga pendidik. Dalam suasana yang penuh kehangatan, mereka saling mendukung dan mempererat persaudaraan, menghadirkan keindahan harmoni di tengah perbedaan.
Sekolah ini menegaskan bahwa melalui pendidikan yang inklusif dan penuh kasih sayang, mereka tidak hanya membentuk generasi yang cerdas secara akademis, tetapi juga bertanggung jawab secara moral dan berkomitmen untuk membangun dunia yang lebih baik bagi semua. (aer)