News &
Updates

News Image

Share

Kenali, Cintai, dan Lestarikan Bambu
11 April 2025

Pacet, Kampus Ursulin - Kegiatan Jumat Sehat di SMP Santo Yusup Pacet hari ini, Jumat (11/4), berlangsung berbeda dari biasanya. Bekerja sama dengan tim Bambu Lestari Jawa Timur, sekolah mengadakan sosialisasi bertema “Mengenal Bambu Mengenal Indonesia” sebagai upaya menumbuhkan kesadaran lingkungan hidup sejak dini di kalangan peserta didik.

Dengan semangat dan antusiasme tinggi, para siswa diajak untuk mengenal lebih dekat tanaman bamboo, tanaman khas yang masih tumbuh subur di wilayah Pacet. Sosialisasi ini dipandu langsung oleh Sahlan Junaedy, Koordinator Bambu Lestari Jawa Timur, yang menjelaskan secara menyeluruh tentang jenis-jenis bambu, peran ekologisnya, serta manfaat bambu dalam kehidupan sehari-hari.

“Bambu bukan sekadar tanaman liar di pekarangan. Ia punya banyak manfaat, mulai dari pengendalian erosi, bahan bangunan ramah lingkungan, hingga sebagai penyimpan cadangan air. Kita semua punya peran dalam menjaga dan melestarikannya,” terang Sahlan dalam pemaparannya di hadapan anak-anak.

Tidak hanya menyuguhkan pengetahuan ilmiah, suasana juga dibuat lebih cair dan hangat dengan kehadiran Ki Ompong, pendongeng yang menyampaikan pesan-pesan moral dan lingkungan melalui dongeng interaktif. Dengan gaya bercerita yang kocak namun sarat makna, Ki Ompong mengajak anak-anak untuk berbuat baik terhadap sesama serta menjaga lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.

“Anak-anak sangat antusias, bahkan larut dalam cerita yang penuh pesan kebaikan,” ujar salah satu guru pendamping.

Sementara itu, Melicia Bernadita Djehadut, staf Bambu Lestari Jawa Timur, turut menyampaikan harapannya agar kegiatan ini memberi dampak positif bagi peserta didik. Ia menuturkan bahwa program ini merupakan bagian dari Sekolah Lapang Anak Bambu, sebuah inisiatif edukatif untuk mengenalkan bambu sebagai bagian dari budaya dan solusi lingkungan kepada generasi muda.

“Kami berharap anak-anak bisa mengerti dan tahu bahwa bambu punya manfaat yang banyak dan mereka bisa menghargai lingkungan serta turut menanam bamboo di sekitar Pacet,” ungkap Melicia.

Kepala SMP Santo Yusup Pacet, Yohanes Bayu Prasetyo, menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian dari pendidikan karakter yang berkelanjutan.

“Menanamkan nilai cinta lingkungan bisa dimulai dari hal-hal sederhana dan dekat dengan kehidupan anak-anak. Bambu adalah kekayaan lokal yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.

Kegiatan Jumat Sehat ini menjadi ruang pembelajaran kontekstual yang tidak hanya menyehatkan fisik, tetapi juga memperkaya wawasan siswa mengenai pentingnya menjaga alam. Melalui pendekatan edukatif, kreatif, dan menyenangkan, para siswa diajak berpikir kritis, berdialog, dan bertindak nyata demi lingkungan yang lebih lestari.

Dengan kegiatan seperti ini, SMP Santo Yusup Pacet terus berkomitmen menjadi sekolah yang peduli dan aktif dalam pelestarian alam lokal. Sebab, menjaga bambu berarti menjaga kehidupan untuk hari ini, esok, dan masa depan. (aer)