Pacet, Kampus Ursulin - Hari ini (1/4/24), SMP Santo Yusup Pacet menyelenggarakan kegiatan keagamaan yang sungguh membanggakan, menghadirkan keselarasan dan toleransi di antara warga sekolah beragama yang berbeda. Dalam suasana bulan suci Ramadhan bagi peserta didik muslim, serta perayaan Paskah bagi peserta didik kristen dan katolik, sekolah ini menjadi wahana bagi para pelajar untuk mengekspresikan keberagaman agama mereka dengan penuh cinta dan penghargaan.
Kegiatan ini menarik perhatian karena mampu menciptakan ruang bagi semua peserta didik untuk merayakan keagamaan mereka masing-masing tanpa merasa terasingkan. Peserta didik muslim dapat menjalankan ibadah puasa mereka dengan penuh kekhusyukan, sementara peserta didik kristen dan katolik bisa merayakan momen Paskah mereka dengan kegembiraan.
Wakil Kepala Sekolah SMP Santo Yusup Pacet, Yohanes Bayu Prasetyo, S.Pd., menyatakan kebanggaannya terhadap kegiatan tersebut. "Kami sangat mendukung dan bangga melihat peserta didik kami merayakan keagamaan mereka dengan damai dan penuh toleransi. Di sekolah kami, keberagaman bukanlah suatu hambatan, melainkan sebuah kekuatan yang mempersatukan kami dalam kebersamaan dan persaudaraan," ungkapnya.
Tidak hanya peserta didik, namun seluruh staf pengajar dan karyawan juga turut berpartisipasi dalam merayakan keberagaman ini. Mereka menyambut dengan tangan terbuka dan berusaha untuk memberikan dukungan penuh bagi setiap kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di sekolah.
Sementara itu, salah seorang peserta didik, Titus, menyatakan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini. "Saya merasa sangat beruntung bisa berada di sekolah yang menerima dan menghargai perbedaan seperti SMP Santo Yusup Pacet. Ini adalah momen yang sangat istimewa bagi kami untuk saling menghormati dan mendukung satu sama lain dalam menjalankan kepercayaan agama kami," tutur Titus dengan senyum bahagia di wajahnya.
Kegiatan keagamaan ini tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan keberagaman, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat persahabatan dan kebersamaan di antara seluruh warga sekolah. Dengan semangat toleransi yang dijunjung tinggi, SMP Santo Yusup Pacet terus menjadi contoh bagi sekolah lain dalam membangun lingkungan yang inklusif dan penuh kasih sayang. (aer)