Pacet, Kampus Ursulin – Tak sedikit orang tua yang menginginkan sekolah bukan sekadar tempat belajar, melainkan juga wadah tumbuh kembang kepribadian anak. Begitu pula dengan Lelyta Mandaga Sari, ibu dari Grachila Shalomita, murid kelas IXB SMP Santo Yusup Pacet.
Dalam bincang hangat bersama tim redaksi, Ibu Lelyta berbagi alasan kuat di balik keputusannya menyekolahkan Grachila di SMP Santo Yusup. Rupanya, ini bukan kali pertama keluarga mereka mempercayakan pendidikan kepada SMP Santo Yusup ini. “Adik bungsu saya juga dulu alumni di sini. Saya menyaksikan sendiri perubahan luar biasa pada adik saya setelah bersekolah di SMP Santo Yusup. Dari pribadi yang tertutup menjadi jauh lebih positif dan terbuka,” ujarnya.
Berangkat dari pengalaman tersebut, Ibu Lelyta berharap sang putri Grachila yang dikenal pemalu dan kurang suka bersosialisasi juga mengalami perkembangan serupa. “Saya ingin Grachila belajar, tapi juga bertumbuh sebagai pribadi yang lebih percaya diri,” lanjutnya.
Kini, memasuki tahun terakhirnya di SMP Santo Yusup, perubahan itu benar-benar terjadi. Bahkan Ibu Lelyta sendiri mengaku takjub melihat keberanian Grachila yang kini aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. “Saya sempat kaget waktu tahu dia jadi MC di beberapa acara sekolah. Dia juga sudah berani tampil dan ikut berorganisasi. Ini benar-benar di luar dugaan saya,” ungkapnya haru.
Baginya, perubahan ini adalah bukti nyata bahwa lingkungan sekolah yang suportif, guru-guru yang membimbing dengan hati, serta kesempatan yang luas untuk berkembang, dapat mengubah karakter anak menjadi lebih baik.
Meski demikian, Ibu Lelyta juga menyampaikan harapan mendalam kepada pihak sekolah. “Saya sangat bersyukur karena karakter Grachila semakin terbentuk. Namun saya juga berharap, ke depan SMP Santo Yusup bisa lebih menyeimbangkan antara pembentukan karakter dan pencapaian akademik. Karena setelah lulus dari SMP, yang dijadikan acuan masuk sekolah adalah nilai akademik. Akan sangat luar biasa jika lulusan dari sekolah ini memiliki karakter yang unggul sekaligus prestasi akademik yang membanggakan,” tuturnya.
SMP Santo Yusup memang terus berkomitmen menjadi rumah kedua bagi para muridnya, tempat di mana ilmu, nilai, dan karakter ditanamkan secara seimbang. Kisah Grachila hanyalah satu dari sekian banyak cerita keberhasilan yang tumbuh di balik tembok sekolah ini di balik proses yang penuh kesabaran dan cinta kasih. Nantikan kisah lainnya di segmen “Kata Orang Tua” selanjutnya J(aer)