Pacet, 20 Desember 2024 – Mengusung tema "Gaya Hidup Berkelanjutan" sebagai bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di akhir semester ganjil, OSIS SMP Santo Yusup Pacet kembali berinovasi dengan menyelenggarakan lomba Daur Ulang Barang Bekas dalam kegiatan CLassmeeting kali ini. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak peserta didik lebih peduli terhadap lingkungan dengan mengubah barang tak terpakai menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai.
Lomba yang melibatkan perwakilan dari setiap kelas ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh para peserta didik. Kreativitas dan inovasi pun bermunculan dari tangan-tangan terampil mereka. Beragam karya unik dan menarik berhasil diciptakan, mulai dari dekorasi rumah hingga peralatan yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Setelah melalui penilaian yang ketat dari para juri, akhirnya karya dari kelas VIIIB yang diwakili oleh Gabriel Ken dan Yohanes Wahyu Pamungkas dinobatkan sebagai pemenang. Mereka berhasil menciptakan "Tempat Sampah Pintar" dari kardus bekas. Karya ini tidak hanya menunjukkan inovasi yang cemerlang, tetapi juga memiliki fungsi nyata dan dapat digunakan untuk mendukung kebiasaan hidup bersih dan ramah lingkungan.
“Kami ingin menciptakan sesuatu yang sederhana tapi bermanfaat. Kardus bekas yang selama ini dianggap sampah bisa kami ubah menjadi tempat sampah pintar dengan sensor sederhana agar bisa membuka penutupnya,” ujar Gabriel Ken dengan penuh semangat.
Kegiatan ini membuktikan bahwa kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan beriringan. Selain sebagai ajang kompetisi, lomba daur ulang ini juga menjadi wadah bagi peserta didik untuk menyalurkan ide-ide kreatif sekaligus belajar tentang pentingnya gaya hidup berkelanjutan.
“Lomba ini sangat positif untuk membangun kesadaran peserta didik akan pentingnya menjaga lingkungan. Kami bangga melihat antusiasme dan kreativitas mereka dalam menciptakan karya dari barang bekas,” ujar Wahyu Edi Santosa yang turut menilai hasil karya para peserta.
Dengan suksesnya kegiatan ini, SMP Santo Yusup Pacet berharap peserta didik terus mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan dan mengasah keterampilan inovatif mereka. Karya-karya inspiratif dari lomba ini menjadi bukti bahwa barang bekas pun dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai tinggi. (aer)