Pacet, Kampus Ursulin – SMP Santo Yusup Pacet menyelenggarakan program sosial bertajuk Centelan Kasih dalam rangka menyambut Natal 2024. Program yang diinisiasi oleh tim pastoral sekolah ini mendapatkan dukungan penuh dari seluruh warga sekolah.
Kegiatan Centelan Kasih dilaksanakan bersamaan dengan pembagian rapor akhir semester ganjil. Para peserta didik secara sukarela membawa bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan kebutuhan lainnya dari rumah. Barang-barang tersebut kemudian dikemas dan dipajang di "centelan kasih," sebuah area khusus yang disediakan di lingkungan sekolah. Orang tua peserta didik yang membutuhkan dapat mengambil satu paket centelan dengan bebas dan tanpa rasa sungkan.
Kepala sekolah, Yohanes Bayu Prasetyo, S.Pd., mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan menumbuhkan jiwa sosial dan kepekaan terhadap sesama di kalangan anak-anak. "Kami ingin anak-anak belajar berbagi dan peduli secara nyata. Natal adalah momen yang tepat untuk memperkuat nilai-nilai solidaritas di tengah keberagaman," ujarnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Patrisia Dian Pratignya, S.Pd., juga menekankan bahwa program ini mencerminkan visi sekolah untuk mencetak generasi yang kritis, kreatif, inovatif, melayani, dan berbelas kasih dalam keberagaman.
Kegiatan Centelan Kasih berlangsung lancar dan mendapat respons positif dari para peserta didik. "Saya senang bisa ikut membantu orang lain, apalagi ini dilakukan bersama teman-teman," ujar Rara, siswa kelas VII.
Selain peserta didik, program ini juga melibatkan para guru dan staf yang ikut serta membantu pengemasan barang-barang. "Kami sangat bangga dengan antusiasme anak-anak. Mereka menunjukkan kepedulian yang luar biasa," kata Sr. Darna Lingga, OSU, anggota tim pastoral sekolah.
Saat pembagian rapor, orang tua yang membutuhkan tampak antusias mengambil centelan kasih. Banyak di antara mereka menyampaikan rasa syukur atas bantuan ini.
Program Centelan Kasih menjadi bukti nyata bahwa keberagaman di SMP Santo Yusup Pacet adalah kekuatan. Melalui kegiatan ini, sekolah mengajarkan bahwa kasih dan kepedulian adalah nilai universal yang bisa dihayati oleh semua orang, terlepas dari latar belakang agama dan budaya. (aer)